Minggu, 18 November 2012

Analisis Perilaku Konsumen II


KELOMPOK REFERENSI DAN KELUARGA
 
BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Seorang konsumen mungkin akan terlibat atau menjadi bagian dari satu atau lebih kelompok. Seorang konsumen yang bekerja sebagai manajer di salah satu perusahaan adalah anggota dari kelompok pegawai dari perusahaan tempat dia bekerja. Konsumen tersebut menjadi anggota masyarakat di kompleks perumahan dia tinggal. Sebuah kelompok merupakan kumpulan dari dua atau lebih orang-orang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama, tujuan tersebut bisa merupakan tujuan individu atau tujuan bersama. Di dalam persepektif pemasaran, masing-masing kelompok dimana konsumen menjadi anggotanya akan mempengaruhi perilaku pembelian dan konsumsi dari konsumen tersebut.
Pada masa lalu, para pemasar dapat memahami para konsumen melalui pengalaman penjualan sehari-hari kepada mereka, tetapi pertumbuhan perusahaan dan pasar telah menjauhkan banyak manajer pemasar dari kontak langsung dengan pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli antara lain faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Faktor-faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku seorang konsumen, yaitu seperti kelompok, keluarga, peran, dan status. Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku konsumen seseorang, yang mana kelompok seseorangan tersebut terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang.
2.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana definisi dan uraian kelompok reference sebagai konsumen ?
2.      Bagaimana definisi dan uraian kelompok keluarga sebagai konsumen ?



3.      Tujuan Masalah
1.         Untuk mengetahui definisi dan uraian kelompok reference sebagai konsumen ?
2.         Untuk mengetahui definisi dan uraian kelompok keluarga sebagai konsumen ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    KELOMPOK REFERENSI
1.      Definisi Kelompok Referensi
Kelompok refence merupakan kelompok budaya dimana anggotanya berbagai makna budaya tertentu.
Suatu kelompok (group) terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Kelompok yang penting meliputi keluarga, kawan dekat, mitra kerja, kelompok sosial formal dan tetangga. Dimana beberapa kelompok ini mungkin menjadi kelompok referensi.
Kelompok referensi bisa berapa saja banyaknya (ratusan orang) dan mungkin bisa terwujud seperti orang sebenarnya atau tak terwujud atau simbolik (kesuksesan pengusaha/pebisnis atau pahlawan olah raga). Kelompok referensi orang mungkin berasal dari kelas sosial sub-budaya dan bahkan budaya yang sama atau lainnya.
Isu-isu yang penting untuk pemasaran berkenaan dengan pengaruh kelompok referensi meliputi hal-hal berikut:
a.       Pengaruh jenis apa yang bisa ditimbulkan oleh kelompok referensi terhadap individu (perorangan).
b.      Bagaimana pengaruh kelompok referensi bisa berbeda lintas produk dan merek?
c.       Bagaimana pemasar dapat menggunakan konsep kelompok referensi untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif?
2.      Analisa Kelompok Referensi
Kelompok referensi merupakan kelompok budaya dimana anggotanya berbagai makna budaya tertentu.
Seperti contohnya kelompok kawan sebagai mahasisiwa suatu perguruan tinggi cenderung mengembangkan suatu makna dan norma perilaku khusus tentang pakaian yang tepat (misalnya mahasiswa IAIN bangga dengan jas almamater berwarna biru tua, mahasiswa STAIN berwarna hijau tua) dan kelompok kawan sebaya anak-anak tetang jenis sepatu atletik yang sedang ngetren pada jamannya (Nike, Reebok, Adidas). Kelompok referensi ini daat mempengaruhi respon efektif dan kognitif konsumen dan juga perilaku pemberian dan konsumsi mereka.
Kelompok referensi bisa mempunyai pengaruh yang positif atau negatif pada konsumen. Banyak kelompok referensi menyatukan makna budaya positif yang diinginkan dan menjadi kelompok referensi yang “associative” sehingga konsumen ingin menyamai atau melebihi. Kelompok sosial lainnya mewujudkan makna yang tidak disukai dan membantu sebagai suatu titik referensi dimana orang yang ingin menghindari kelompok sosial tersebut menjadi kelompok referensi yang dissociative.
3.      Jenis Pengaruh Kelompok Referensi
§  Formal/ informal : formal memiliki struktur yang jelas, informal tidak jelas.
§  Primer/ sekunder : primer melibatkan interaksi langsung tatap muka, sementara grup sekunder tidak.
§  Keanggotaan: seseorang menjadi anggota formal dari keanggotaan grup referensi.
§  Aspirasional : seseorang bercita-cita bergabubg atau menandingi grup referensi aspirasional.
§  Disosiatif : seseorang berupaya menghindari atau menolak grup referensi disosiatif.
Pemasar mencoba menentukan apa makna yang diakui bersam oleh berbagai macam grup referensi. Kemudian mereka memilih grup referensi tertentu untuk diasosiasikan atau untuk mempromosikan produk mereka. Akan tetapi pemasar  jarang sekali memperhatikan proses sosial yang melaluinya disaat kelompok referensi memindahkan makna budaya kepada produk dan dari produk ke konsumen.

Ø  Pengaruh informasional kelompok referensi
Pengaruh informasional kelompok referensi mengirimkan informasi yang berguna kepada konsumen tentang diri mereka sendiri, orang lain, atau aspek lingkugan fisik seperti produk, jasa dan toko. Informasi ini dapat disajikan secara langsung baik secara verbal atau melalui demonstrasi langsung. Konsumen lebih cenderung oleh kelompok referensi jika informasi yang diberikan dianggap benar dan relevan pada permasalahan yang dihadapi, dan sumber yang memberikan informasi tersebut dianggap dapat dipercaya. Kelompok referensi yang dapat dipercaya cenderung memiliki pengaruh informasional terhadap konsumen.
Ø  Pengaruh Utilitarian Kelompok Referensi
Pengaruh Utilitarian Kelompok Referensi pada perilaku konsumen muncul ketika kelompok referensi memiliki kontrol atas imbalan atau hukuman yang penting. Konsumen biasanya menyesuaikan diri dengan keinginan kelompok referensi jika mereka percaya bahwa grup tersebut dapat mengontrol imbalan dan hukuman, perilakunya nyata atau dapat diketahui oleh kelompok dan mereka dimotivasi untuk mendapatkan imbalan atau menghindari hukuman.
Ø  Pengaruh Ekspresi Nilai Kelompok Referensi
Pengaruh Ekspresi Nilai Kelompok Referensi dapat mempengaruhi konsep pribadi seseorang. Sebagai suatu unit budaya, kelompok referensi sekaligus memiliki dan menciptakan makna budaya (kepercayaan, nilai, sasaran, norma perilaku, dan gaya hidup). Dengan menyamankan dan menggabungkan diri dengan kelompok referensi tertentu yang mencerminkan yang diinginkan tersebut dan menggunakannya dalam proyek pengembangan pribdi mereka.
Kelompok referensi ini tdak mempengaruhi pembelian semua produk dan merek pada tingkat yang sama. Berdasarkan penelitian, bahwa pengaruh kelompok referensi pada keputusan poduk dan merek beragam paling tidak dalam dua dimensi. Dimensi pertama berkaitan dengan suatu produk atau merek yang dibutuhkan atau benda yang mewah. Suatu kebutuhan hampir dimiliki oleh semua orang, sementara barang mewah hanya dimiliki oleh konsumen dalam kelompok-kelompok khusus. Dimensi kedua adalah sejauh mana objek yang sedang dipertanyakan menarik atau dikenal oleh orang lain.

B.       KELUARGA
1.      Definisi Keluarga
Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan konsumen. Kelurga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya. Keluarga menjadi daya tarik bagi pemasar karena keluarga memiliki pengaruh yang bersar kepada konsumen.
Keluarga terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1)      Keluarga (family), kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama.
2)      Keluarga inti (nuclear family), kelompok langsung yang terdiri dari ayah ibu dan anak-anak dan tinggal bersama.
3)      Keluarga besar (extended family), mecakupi keluarga inti, ditambah keluarga lain, seperti kakek nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena perkawinan.

2.      Pengaruh pada Pengambilan Keputusan keluarga
Anggota keluarga saling mempengaruhi dalam menentukan keputusan pembelian dan konsumsi suatu produk. Masing-masing anggota keluarga memilik peran dalam pengambilan keputusan. Seorang anggota keluarga mungkin memiliki lebih dari satu peran.
Beberapa peran anggota keluarga yang memiliki lebih dari satu peran :
1)      Inisiator (initiator), seorang anggota keluarga yang memiliki ide atau gagasan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Ia akan memberikan informasi kepada anggota keluarga lain untuk dipertimbangkan dan untuk memudahkan mengambil keputusan.
2)      Pemberi pengaruh (influencer)’ seorang anggota keluarga yang selalu dimintai pendapatnya mengenai suatu produk atau merek yang akan dibeli dan dikonsumsi. Ia dimintai pendapatnya mengenai kriteria dan atribut produk yang sebaiknya dibeli.
3)      Penyaring informasi (gatekeeper), seorang anggota keluarga yang menyaring semua informasi yang masuk kedalam keluarga tersebut.
4)      Pengambilan keputusan (decider), seorang anggota yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah membeli suatu produk atau suatu merek.
5)      Pembeli (buyer), seorang anggota keluarga yang membeli suatu produk atau yang didiberi tugas untuk melakukan pembelian produk.
6)      Pengguna (user), seorang anggota keluarga yang mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa.

3.      Peran Suami dan Istri dalam Pengambilan keputusan Keluarga
Suami dan istri merupakan dua figur anggota keluarga yang sangat penting dan dominan diantara anggota keluarga lain (anak-anaknya). Mereka telah mengambil keputusan berulang kali dalam membeli suatu produk dan jasa, mereka telah memiliki pola pengambilan keputusan.
Berikut beberapa identifikasi beberapa model pengambilan keputusan produk oleh sebuag keluarga.
a.       Istri dominan dalam pengambilan keputusan.
b.      Suami dominan dalam pengambilan keputusan.
c.       Keputusan autonomi (dilakukan oleh istri atau suami).
d.      Keputusan bersama (sinkratis).
Katagori ini kadang disederhanakan menjadi suami lebih banyak dari istri, istri lebih banyak dari suami, suami dan istri, atau cukup suami saja, atau anak saja. Mana situasi yang mungkin dipengaruhi oleh jenis produk, tahap dalam proses keputusan, dan sifat situasi yang mengelilingi keputusan.
Keputusan konsumsi dipengaruhi oleh jenis keluarga di mana individu menjadi anggota, jika tingkat kohesi tinggi (sistem keterlibatan), ada identifikasi tinggi dengan keluarga.



BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Kelompok dapat di definisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan individu maupun kelompok. Cakupan yang lebih luas dari definisi ini adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi dalam waktu yang rutin. Terkadang kelompok diklasifikasikan berdasarkan status keanggotaan. Kelompok  dimana seseorang menjadi menjadi anggota atu mempunyai kualifikasi untuk menjadi anggota disebut Membership Group. Sedangkan kelompok dimana seorang individu tidak mungkin menerima keanggotaan, namun bertindak seperti seorang anggota dengan mengadopsi nilai, sikap, dan perilaku kelompok disebut Symbolic Group.
Kelompok referensi merupakan hal yang sangat penting dan ide yang berpengaruh besar dalam Perilaku konsumen. Kelompok referensi adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagi perbandingan (referensi) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai umum atau khusus, atau dalam berperilaku. Dari perspektif pemasaran, kelompok referensi merupakan kelompok yang dianggap sebagai dasar referensi bagi seseorang dalam menentukan keputusan pembelian atau konsumsi mereka.
Keluarga dapat didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang terikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama. Keluarga kadang-kadang disebut rumah tangga, tetapi tidak semua rumah tangga adalah keluarga karena rumah tangga konteksnya lebih luas dimana hubungan tidak selalu sedarah tetapi bisa teman-teman sekeluarga, saudara sepupu, dan lain-lain.
Anggota keluarga saling mempengaruhi dalam menentukan keputusan pembelian dan konsumsi suatu produk. Masing-masing anggota keluarga memilik peran dalam pengambilan keputusan. Seorang anggota keluarga mungkin memiliki lebih dari satu peran.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarwan, Ujang, 2011, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapan dalam Pemasaran, Bogor; Ghalia Indonesia
Suprapto, dan Nandan Limakrisna, 2011, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran, Jakarta; Mitra Wacana Media
Setiadi, S Nugroho, 2010, Perilaku Konsumen, Jakarta; Kencana Prenada Media Group

Tidak ada komentar:

Posting Komentar