KELOMPOK REFERENSI DAN KELUARGA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Seorang konsumen mungkin akan terlibat atau menjadi bagian dari
satu atau lebih kelompok. Seorang konsumen yang bekerja sebagai manajer di
salah satu perusahaan adalah anggota dari kelompok pegawai dari perusahaan
tempat dia bekerja. Konsumen tersebut menjadi anggota masyarakat di kompleks
perumahan dia tinggal. Sebuah kelompok merupakan kumpulan dari dua atau lebih
orang-orang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama, tujuan
tersebut bisa merupakan tujuan individu atau tujuan bersama. Di dalam
persepektif pemasaran, masing-masing kelompok dimana konsumen menjadi
anggotanya akan mempengaruhi perilaku pembelian dan konsumsi dari konsumen
tersebut.
Pada masa lalu, para pemasar dapat memahami para konsumen melalui
pengalaman penjualan sehari-hari kepada mereka, tetapi pertumbuhan perusahaan
dan pasar telah menjauhkan banyak manajer pemasar dari kontak langsung dengan
pelanggan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli antara lain faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Faktor-faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku seorang
konsumen, yaitu seperti kelompok, keluarga, peran, dan status. Banyak kelompok
yang mempengaruhi perilaku konsumen seseorang, yang mana kelompok seseorangan
tersebut terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau
pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang.
2.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
definisi dan uraian kelompok reference sebagai konsumen ?
2.
Bagaimana
definisi dan uraian kelompok keluarga sebagai konsumen ?
3.
Tujuan Masalah
1.
Untuk
mengetahui definisi dan uraian kelompok reference sebagai konsumen ?
2.
Untuk
mengetahui definisi dan uraian kelompok keluarga sebagai konsumen ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KELOMPOK REFERENSI
1.
Definisi
Kelompok Referensi
Kelompok refence merupakan kelompok budaya dimana anggotanya
berbagai makna budaya tertentu.
Suatu kelompok (group) terdiri dari dua orang atau lebih
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Kelompok yang
penting meliputi keluarga, kawan dekat, mitra kerja, kelompok sosial formal dan
tetangga. Dimana beberapa kelompok ini mungkin menjadi kelompok referensi.
Kelompok referensi bisa berapa saja banyaknya (ratusan orang) dan
mungkin bisa terwujud seperti orang sebenarnya atau tak terwujud atau simbolik
(kesuksesan pengusaha/pebisnis atau pahlawan olah raga). Kelompok referensi
orang mungkin berasal dari kelas sosial sub-budaya dan bahkan budaya yang sama
atau lainnya.
Isu-isu yang penting untuk pemasaran berkenaan dengan pengaruh
kelompok referensi meliputi hal-hal berikut:
a.
Pengaruh
jenis apa yang bisa ditimbulkan oleh kelompok referensi terhadap individu
(perorangan).
b.
Bagaimana
pengaruh kelompok referensi bisa berbeda lintas produk dan merek?
c.
Bagaimana
pemasar dapat menggunakan konsep kelompok referensi untuk mengembangkan
strategi pemasaran yang efektif?
2.
Analisa
Kelompok Referensi
Kelompok referensi merupakan kelompok budaya dimana anggotanya
berbagai makna budaya tertentu.
Seperti contohnya kelompok kawan sebagai mahasisiwa suatu perguruan
tinggi cenderung mengembangkan suatu makna dan norma perilaku khusus tentang
pakaian yang tepat (misalnya mahasiswa IAIN bangga dengan jas almamater
berwarna biru tua, mahasiswa STAIN berwarna hijau tua) dan kelompok kawan
sebaya anak-anak tetang jenis sepatu atletik yang sedang ngetren pada jamannya
(Nike, Reebok, Adidas). Kelompok referensi ini daat mempengaruhi respon efektif
dan kognitif konsumen dan juga perilaku pemberian dan konsumsi mereka.
Kelompok referensi bisa mempunyai pengaruh yang positif atau
negatif pada konsumen. Banyak kelompok referensi menyatukan makna budaya
positif yang diinginkan dan menjadi kelompok referensi yang “associative”
sehingga konsumen ingin menyamai atau melebihi. Kelompok sosial lainnya
mewujudkan makna yang tidak disukai dan membantu sebagai suatu titik referensi
dimana orang yang ingin menghindari kelompok sosial tersebut menjadi kelompok
referensi yang dissociative.
3.
Jenis
Pengaruh Kelompok Referensi
§ Formal/ informal : formal memiliki struktur yang jelas, informal
tidak jelas.
§ Primer/ sekunder : primer melibatkan interaksi langsung tatap muka,
sementara grup sekunder tidak.
§ Keanggotaan: seseorang menjadi anggota formal dari keanggotaan grup
referensi.
§ Aspirasional : seseorang bercita-cita bergabubg atau menandingi
grup referensi aspirasional.
§ Disosiatif : seseorang berupaya menghindari atau menolak grup referensi
disosiatif.
Pemasar mencoba menentukan apa makna yang diakui bersam oleh
berbagai macam grup referensi. Kemudian mereka memilih grup referensi tertentu
untuk diasosiasikan atau untuk mempromosikan produk mereka. Akan tetapi
pemasar jarang sekali memperhatikan
proses sosial yang melaluinya disaat kelompok referensi memindahkan makna
budaya kepada produk dan dari produk ke konsumen.
Ø Pengaruh informasional kelompok referensi
Pengaruh
informasional kelompok referensi mengirimkan informasi yang berguna kepada
konsumen tentang diri mereka sendiri, orang lain, atau aspek lingkugan fisik
seperti produk, jasa dan toko. Informasi ini dapat disajikan secara langsung
baik secara verbal atau melalui demonstrasi langsung. Konsumen lebih cenderung
oleh kelompok referensi jika informasi yang diberikan dianggap benar dan
relevan pada permasalahan yang dihadapi, dan sumber yang memberikan informasi
tersebut dianggap dapat dipercaya. Kelompok referensi yang dapat dipercaya
cenderung memiliki pengaruh informasional terhadap konsumen.
Ø Pengaruh Utilitarian Kelompok Referensi
Pengaruh Utilitarian Kelompok
Referensi pada perilaku konsumen muncul ketika kelompok referensi memiliki
kontrol atas imbalan atau hukuman yang penting. Konsumen biasanya menyesuaikan
diri dengan keinginan kelompok referensi jika mereka percaya bahwa grup
tersebut dapat mengontrol imbalan dan hukuman, perilakunya nyata atau dapat
diketahui oleh kelompok dan mereka dimotivasi untuk mendapatkan imbalan atau
menghindari hukuman.
Ø Pengaruh Ekspresi Nilai Kelompok Referensi
Pengaruh Ekspresi Nilai Kelompok
Referensi dapat mempengaruhi konsep pribadi seseorang. Sebagai suatu unit
budaya, kelompok referensi sekaligus memiliki dan menciptakan makna budaya
(kepercayaan, nilai, sasaran, norma perilaku, dan gaya hidup). Dengan
menyamankan dan menggabungkan diri dengan kelompok referensi tertentu yang
mencerminkan yang diinginkan tersebut dan menggunakannya dalam proyek
pengembangan pribdi mereka.
Kelompok referensi ini tdak mempengaruhi
pembelian semua produk dan merek pada tingkat yang sama. Berdasarkan
penelitian, bahwa pengaruh kelompok referensi pada keputusan poduk dan merek
beragam paling tidak dalam dua dimensi. Dimensi pertama berkaitan dengan
suatu produk atau merek yang dibutuhkan atau benda yang mewah. Suatu kebutuhan
hampir dimiliki oleh semua orang, sementara barang mewah hanya dimiliki oleh
konsumen dalam kelompok-kelompok khusus. Dimensi kedua adalah sejauh
mana objek yang sedang dipertanyakan menarik atau dikenal oleh orang lain.
B.
KELUARGA
1.
Definisi Keluarga
Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling
dekat dengan konsumen. Kelurga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen
tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya. Keluarga
menjadi daya tarik bagi pemasar karena keluarga memiliki pengaruh yang bersar
kepada konsumen.
Keluarga terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1)
Keluarga
(family), kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang
berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama.
2)
Keluarga
inti (nuclear family), kelompok langsung yang terdiri dari ayah ibu dan
anak-anak dan tinggal bersama.
3)
Keluarga
besar (extended family), mecakupi keluarga inti, ditambah keluarga lain,
seperti kakek nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena perkawinan.
2.
Pengaruh pada Pengambilan Keputusan keluarga
Anggota keluarga saling mempengaruhi dalam menentukan keputusan
pembelian dan konsumsi suatu produk. Masing-masing anggota keluarga memilik
peran dalam pengambilan keputusan. Seorang anggota keluarga mungkin memiliki
lebih dari satu peran.
Beberapa peran anggota keluarga yang memiliki lebih dari satu peran
:
1)
Inisiator
(initiator), seorang anggota keluarga yang memiliki ide atau gagasan
untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Ia akan memberikan informasi
kepada anggota keluarga lain untuk dipertimbangkan dan untuk memudahkan
mengambil keputusan.
2)
Pemberi
pengaruh (influencer)’ seorang anggota keluarga yang selalu dimintai
pendapatnya mengenai suatu produk atau merek yang akan dibeli dan dikonsumsi.
Ia dimintai pendapatnya mengenai kriteria dan atribut produk yang sebaiknya
dibeli.
3)
Penyaring
informasi (gatekeeper), seorang anggota keluarga yang menyaring semua
informasi yang masuk kedalam keluarga tersebut.
4)
Pengambilan
keputusan (decider), seorang anggota yang memiliki wewenang untuk
memutuskan apakah membeli suatu produk atau suatu merek.
5)
Pembeli
(buyer), seorang anggota keluarga yang membeli suatu produk atau yang
didiberi tugas untuk melakukan pembelian produk.
6)
Pengguna
(user), seorang anggota keluarga yang mengkonsumsi atau menggunakan
suatu produk atau jasa.
3.
Peran Suami dan Istri dalam Pengambilan keputusan Keluarga
Suami dan istri
merupakan dua figur anggota keluarga yang sangat penting dan dominan diantara
anggota keluarga lain (anak-anaknya). Mereka telah mengambil keputusan berulang
kali dalam membeli suatu produk dan jasa, mereka telah memiliki pola
pengambilan keputusan.
Berikut beberapa identifikasi beberapa model pengambilan keputusan
produk oleh sebuag keluarga.
a.
Istri
dominan dalam pengambilan keputusan.
b.
Suami
dominan dalam pengambilan keputusan.
c.
Keputusan
autonomi (dilakukan oleh istri atau suami).
d.
Keputusan
bersama (sinkratis).
Katagori ini
kadang disederhanakan menjadi suami lebih banyak dari istri, istri lebih banyak
dari suami, suami dan istri, atau cukup suami saja, atau anak saja. Mana
situasi yang mungkin dipengaruhi oleh jenis produk, tahap dalam proses
keputusan, dan sifat situasi yang mengelilingi keputusan.
Keputusan
konsumsi dipengaruhi oleh jenis keluarga di mana individu menjadi anggota, jika
tingkat kohesi tinggi (sistem keterlibatan), ada identifikasi tinggi dengan
keluarga.
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Kelompok dapat di definisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan individu maupun kelompok. Cakupan
yang lebih luas dari definisi ini adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi
dalam waktu yang rutin. Terkadang kelompok diklasifikasikan berdasarkan status
keanggotaan. Kelompok dimana seseorang
menjadi menjadi anggota atu mempunyai kualifikasi untuk menjadi anggota disebut
Membership Group. Sedangkan kelompok dimana seorang individu tidak
mungkin menerima keanggotaan, namun bertindak seperti seorang anggota dengan
mengadopsi nilai, sikap, dan perilaku kelompok disebut Symbolic Group.
Kelompok referensi merupakan hal yang sangat penting
dan ide yang berpengaruh besar dalam Perilaku konsumen. Kelompok referensi
adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagi perbandingan (referensi)
bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai umum atau khusus, atau dalam
berperilaku. Dari perspektif pemasaran, kelompok referensi merupakan kelompok
yang dianggap sebagai dasar referensi bagi seseorang dalam menentukan keputusan
pembelian atau konsumsi mereka.
Keluarga dapat didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang terikat oleh
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama. Keluarga
kadang-kadang disebut rumah tangga, tetapi tidak semua rumah tangga adalah
keluarga karena rumah tangga konteksnya lebih luas dimana hubungan tidak selalu
sedarah tetapi bisa teman-teman sekeluarga, saudara sepupu, dan lain-lain.
Anggota keluarga saling mempengaruhi dalam menentukan keputusan
pembelian dan konsumsi suatu produk. Masing-masing anggota keluarga memilik
peran dalam pengambilan keputusan. Seorang anggota keluarga mungkin memiliki
lebih dari satu peran.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarwan,
Ujang, 2011, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapan dalam Pemasaran, Bogor;
Ghalia Indonesia
Suprapto, dan
Nandan Limakrisna, 2011, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran,
Jakarta; Mitra Wacana Media
Setiadi, S
Nugroho, 2010, Perilaku Konsumen, Jakarta; Kencana Prenada Media Group